Selasa, 30 Oktober 2012

Calon Ulama dari UM Makassar Peringati Sumpah Pemuda di Tana Toraja

 
 


Tanatoraja- Sebanyak 23 orang Mahasiswa pendidikan Ulama Tarjih Universitas Muhammadiyah Makassar peringati hari sumpah pemuda bertempat di pondok pesantren Muhammadiyah ge'tengan Tanatoraja, turut hadir dalam acara tersebut Sekertaris PUT-Unismuh, Drs.HM.Husni Yunus,M.Pd, Herman Tahir,S.Pd,M.Pd ( Sekertatis Muhammadiyah Tanatoraja), Sudirman,S.Pd,M.Pd ( wk.Direktur Pesantren Muhammadiyah Tanatoraja) serta Sejumlah Santeri dan Guru Pondok pesantren, Ahad ( 28/10/2012).

Herman Tahir,Sekertaris Muhammadiyah Tanatoraja, mengatakan pelasanaan peringatan hari sumpah pemuda  berlangsung dengan hikmat dalam bentuk pengajian yang di bawakan oleh Drs.HM.Husni Yunus,M.Pd yang sebelumnya di bacakan ikrar sumpah pemuda dan pembacaan ayat suci Alquran.

Husni Yunus, mengatakan bahwa peringatan hari sumpah pemuda yang di laksanakan dalam bentuk yang sederhana ini, tentu saja memiliki hikmah yang besar dalam mengenang perjuangan para tokoh pemuda Indonesia dalam menyatukan kekuatan dalam mengusir penjajah di Indonesia, selain itu juga untuk memacu para pemuda dalam menggenang jasa para pahlawan pemuda yang mampu menyatukan semua kekuatan angkatan Muda dari seluru nusantara. Para santri pendidikan ulama tarjih yang hadir di tanatoraja, seelumnya telah melaksanakan tugas Khotbah Idhul Adha di beberapa kabupaten kota yakni Bantaeng,Jeneponnto,Gowa,Maros,Sidrap,Pinrang, Enrekang, dan Tanatoraja   


Tags: muhammadiyah pendidikan ulama tarjih muhammadiyah putm sumpah pemuda

Minggu, 28 Oktober 2012

HADIS-HADIS TENTANG LARANGAN MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU SEBELUM BERKURBAN DI 10 HARI AWAL BULAN DZULHIJJAH



Penulis : Muhammad Rofiq, Lc., MA. (Mantan Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PCIM Mesir)

1.      سَمِعْت أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ )رواه مسلم(

“Aku mendengar Ummu Salamah istri nabi Saw. berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang memiliki sembelihan yang akan dia sembelih, maka apabila hilal Dzulhijjah telah muncul, hendaklah ia tidak mengambil dari rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sampai ia berkorban”” (HR Muslim)
2.      عن أُمِّ سَلَمَةَ تَرْفَعُهُ قَالَ: إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ وَعِنْدَهُ أُضْحِيَّةٌ يُرِيدُ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَأْخُذَنَّ شَعْرًا وَلاَ يَقْلِمَنَّ ظُفُرًا  (رواه مسلم(
“Dari Ummu Salamah yang (sanadnya) ia sambungkan (ke Rasulullah). Beliau bersabda: “Apabila 10 (Dzulhijjah) telah masuk dan seseorang memiliki hewan kurban yang akan ia sembelih, maka hendaklah ia tidak mengambil rambut dan tidak memotong kuku”” (HR Muslim)
3.      عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُ كُمْأَ نْيُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا (رواه مسلم(

“Dari Ummu Salamah bahwasanya Nabi Saw. berkata: “Apabila telah masuk sepuluh hari (Dzulhijjah) dan salah seorang di antara kalian hendak berkurban, hendaklah ia tidak menyentuh rambut dan kulitnya sedikitpun” (HR Muslim)

Keterangan:
1. Setidaknya ada tiga jenis matan (redaksi hadis) yang menyebutkan larangan memotong, ketiganya dari jalur istri nabi Ummu Salamah dan ketiganya memiliki perbedaan redaksional satu sama lain. Ada yang menggunakan redaksi “rambut dan kuku”, ada yang “rambut dan kulit”, ada yang “hendaklah tidak menyentuh” dan ada pula yang “hendaklah tidak mengambil”.

2. Ketiga hadis di atas adalah hadis-hadis yang tidak diragukan lagi otentisitas (kesahihan) nya, karena diriwayatkan oleh imam Muslim dan imam-imam lainnya. Namun karena memiliki perbedaan redaksional, tetap terdapat kemungkinan terjadinya periwayatan bil makna (melibatkan interpretasi personal dari perawi).
3. Tidak ada yang eksplisit dari ketiga hadis tersebut mengenai apa yang dilarang untuk dipotong. Sehingga di kalangan ulama (khususnya ulama kontemporer) ada yang memaknai bahwa yang dilarang untuk dipotong adalah kuku dan kulit hewan kurban, bukan sahibul kurban.

4. Bagi yang memaknai larangan adalah untuk memotong kuku dan kulit hewan kurban argumentasinya adalah :
  • Hadis dari Aisyah bahwa beliau menganyamkan kalung untuk kurban Rasulullah Saw. dan setelah itu  tidak menjauhi apa yang dihalalkan oleh Allah selama 10 hari awal bulan Dzulhijjah (HR Nasai).
Islam menganjurkan menjaga kebersihan. Jika kuku dan rambut manusia sudah saatnya dibersihkan, maka tidak harus ditunda sampai 10 hari.
  • Psikologi hewani. Ia perlu dimuliakan sebelum disembelih.

5. Bagi yang memaknai larangan memotong kuku dan rambut sohibul kurban, argumentasinya adalah:
  • Ini domain ta’abbudi (ibadah mahdhah), yang harus diikuti secara for granted (apa adanya). Melaksanakannya adalah suatu bentuk ketundukan terhadap perintah agama.
  • Barangkali syariat ini akan sulit dicerna pikiran, tetapi dapat ditarik hikmah di baliknya, yaitu: membiarkan bagian tubuh manusia utuh sebelum hari penyembelihan, sehingga bagian tubuh manusia akan dibebaskan secara ututh pula dari api neraka kelak di hari akhir (pendapat yang dikutip imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim).
  • Mengamalkan hadis lebih utama daripada mengabaikannya (i‘malul hadis awla min ihmalihi).
6. Bagi yang memaknai larangan memotong kuku dan rambut sahibul kurban, juga tidak sampai membawanya kepada tahap haram. Paling jauh hanyalah makruh. Sehingga, insya Allah, tidak akan mengurangi keutamaan dan pahala dari kurban yang ia lakukan. Insya Allah tidak berdosa (apalagi karena alasan kebersihan atau ketidaktahuan) tetap memotong kuku dan rambutnya sendiri.

Wallahu a’lam.



                                                                                                                          Editor Anshar

KATA-KATA MOTIVASI

KATA-KATA MOTIVASI


Apapun yg terjadi, nikmati hidup ini. Hapus air mata, berikan senyummu. Kadang, senyum terindah datang setelah air mata penuh luka.

Jika kamu tahu seseorang telah ada yg memiliki, kamu seharusnya menghargai. Jangan menjadi alasan hubungan mereka berakhir.

Mencemaskan apa yg mungkin terjadi hanya membuang waktumu. Itu hanya membebani pikiranmu dan mengambil kebahagiaanmu.

Jangan menunggu waktu yg tepat tuk melakukan hal yg baik. Jangan terus bertanya apa yg mungkin terjadi, beranikan diri!

Jika seseorang mampu memberi alasan mengapa dia mencintaimu, dia tak mencintaimu, dia menyukaimu. Cinta itu emosi, bukan definisi.

Dalam hidup, kamu harus menyadari, kadang orang yg paling kamu inginkan, adalah orang yg buat hidupmu lebih baik jika tanpanya

Dia yg tulus mencintaimu takkan berjalan di depanmu, atau tertinggal di belakangmu. Dia akan selalu berjalan di sampingmu.

Kadang, masalah adalah satu-satunya cara tuk tahu siapa yg tulus peduli padamu dan siapa yg berpura-pura jadi temanmu".



                                                                                                                                         Editor Anshar