Seperti halnya Indonesia, komunitas Muslim Cina juga mengenal seni kaligrafi. Bahkan boleh dibilang seni kaligrafi Cina sudah lebih dulu ada seiring tumbuhnya peradaban Cina ribuan tahun lalu. Serupa pula dengan perkembangan seni kaligrafi tanah air, perkembangan seni kaligrafi Cina turut dipengaruhi kebudayaan setempat. Perpaduan itu membuat seni kaligrafi menjadi semakin kaya dan penuh makna.
Coba saja tengok pameran seni kaligrafi Soleh Yu Jin Xue, pakar kaligrafi asal provinsi Gansu, Cina. Pameran yang mengambil tema Asmaul Husna ini tengah berlangsung di Domus Observatory Cultural, Jakarta. Pameran ini dibuka selama sebulan penuh, mulai tanggal 20 November hingga 20 Desember 2010.
Ratusan karya imam masjid Ping Liang ini memperlihatkan seni kaligrafi Cina yang sangat khas. Salah satunya, seni kaligrafi yang menampilkan empat bunga khas negeri Cina yang tumbuh selama empat musim. Empat motif bunga ini dipadukan dengan asma Allah, dua kalimat syahadat, dan surat-surat dalam Quran.
Pengunjung juga bisa melihat deretan 99 nama suci Allah yang terkandung dalam Quran di sebuah ruangan khusus. Nama-nama suci itu diletakkan dalam medium kain sutra khas Cina. Setiap nama-nama suci memiliki rupa kaligrafi yang berbeda. Ada rupa yang berbentuk kapal layar zaman dahulu, ada pula yang berbentuk vas bunga, dan poci teh. Selain dalam medium kertas, Soleh Yu juga memamerkan hasil karya kaligrafinya dalam medium keramik dan gelas.
Soleh Yu mengatakan pameran ini dimaksudkan untuk merefleksikan keindahan seni kaligrafi Cina kepada masyarakat Indonesia. "Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat Indonesia tentang seni kaligrafi Cina. Di samping itu, saya ingin menunjukan kepada dunia, bahwa Islam memiliki seni tingkat tinggi dan saya berupaya memperkuat kebudayaan Islam dalam cara yang berbeda sembari pula menyebarkan risalah Islam," tuturnya.
http://www.republika.co.id/berita/republikatv/republikatv/10/11/29/149172-kekhasan-kaligrafi-muslim-cina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar