Hidayatullah.com–Komisi pengawas Eropa mengkritik industri pewarna rambut karena dianggap telah gagal memberikan rasa aman terhadap produk yang digunakan.
Berikut bukti adanya bahaya terhadap zat pewarna rambut itu,
Persatuan Masyarakat Peneliti Kanker menasihatkan para pengguna untuk tidak menggunakan produk tersebut hingga penelitian telah selesai dilakukan.
Persatuan Masyarakat Peneliti Kanker menasihatkan para pengguna untuk tidak menggunakan produk tersebut hingga penelitian telah selesai dilakukan.
Menurut laporan BBC, para peneliti menemukan dua zat kimia berbahaya yang kerap digunakan sebagai pewarna rambut, yaitu, ‘para-phenylenediamine’ dan ‘tetrahydro-6-nitroquinoxaline.’
Menurut saintis, seperti dikutip BBC, bahan kimia itu menunjukkan tanda-tanda yang mampu merusakkan bahan genetik tubuh manusia dan menyebabkan kanker terhadap hewan.
Kajian ini bukanlah pertama kali yang turut menyimpulkan efek bahaya akibat zat pewarna rambut yang selama ini selalu dikaitkan dengan artritik dan mengganggu tumbuhnya janin.
Tahun lalu, para peneliti dari University of Southern California mendapati, wanita yang sering menggunakan pewarna rambut sekurang-kurangnya selama sebulan sekali menanggung risiko tiga kali untuk terjangkit kanker kandung kemih.
Para peneliti malah mendapati para penata rambut atau hairdresser sebagai orang yang sering terjangkit penyakit dan bahaya tersebut.
Bagaimanapun, hubungan antara kanker dengan pewarna rambut semi-permanen atau sementara belum ditemui.
Mengulas mengenai kegagalan industri rambut untuk menyediaan informasi yang diperlukan, Dr. Ian White yang mengetuai The Committee and a consultant Dermatologis, sebuah komisi dan konsultan dermantologi di Rumah Sakit St Thomas, London mengatakan, “Mereka belum memberikan informasi secukupnya mengenai bagaimana pewarna rambut digunakan dengan aman”.
“Alangkah mengejutkan, suatu produk yang mempunyai perbedaan besar dalam keperluan toksikologi tetapi masih berada di pasaran untuk diperjual-belikan”
Bagaimanapun, White menegaskan, produk tersebut berada di pasaran sejak dekade lalu dan hanya wanita yang menggunakannya dalam waktu yang lama dan terjangkiti risiko.
Menurut BBC, kanker kandung kemih telah menyerang lebih dari 13.600 penduduk di Inggris dalam setiap tahunnya dan telah membunuh 4850 orang.
Meski resiko dari zat pewarna rambut amatlah berbahaya, awal tahun 2000, bahan ini justru menjadi kembanggaan kawula muda Indonesia untuk bergaya. Tak heran bila di jalanan kerap ditemukan rambut warna-warni. (bbc/cha)
Source: ervakurniawan.worpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar