Rabu, 20 April 2011

WAKTUNYA INDONESIA SETARA

         Indonesia punya segalanya. Sumber daya alam melimpah. Sumber daya manusia tak kalah. Tetapi mengapa Indonesia tak kunjung menjadi negara yang kuat? Negara adi daya. Negara yang mengguncang dunia. Negara yang setara.  

Mengapa pula kita masih dipandang sebelah mata. Masih diragukan dan kurang dipercaya. Padahal kita punya semuanya.  
Sejarah telah berbicara. Para pendiri bangsa ini telah membuktikan. Duduk sama rata, berdiri sama tinggi dengan pemimpin-pemimpin dunia. Gagasan dan pikiran mereka diapresiasi.  
Bung Karno jauh hari telah berujar. “Kami menggoyahkan langit, menggemparkan darat, dan menggelorakan samudra. Agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2.5 sen perhari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli” (Soekarno).  
Pak Harto membawa Indonesia menjadi macan Asia. Negeri yang diperhitungkan di kancah pergaulan dunia. 
Kita punya prestasi. Kita juga punya reputasi. Dulu kita punya Rudi Hartono, yang menjadi juara All England delapan kali. Kita punya sejarah. Kita juga punya pijakan.  
Tetapi mengapa hari ini kita melemah. Semangat kita mengendur. Etos kita keropos. Kita tidak punya semangat lagi untuk mengukir prestasi. Kita tak lagi bisa membingkai reputasi.  
Pasti ada yang salah. Jangan dibiarkan. Musti ada yang kita kerjakan. Musti ada yang kita lakukan. Sekarang juga. Indonesia harus kembali setara. Indonesia harus kembali menjadi jawara. Kita tak boleh malu menenteng passport berlambang Garuda.  

www.sandiaga-uno.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar