Di negara yang mengklaim paling demokratis dan menghormati hak asasi manusia seperti negara AS, ternyata masih saja mempersoalkan jilbab yang dikenakan para muslimah.
Demin, 14, siswi sekolah Ravenwood High School, mengungkapkan rasa kecewanya karena pihak sekolah melarangnya ikut berparade setelah mengikuti program pelatihan untuk korps petugas cadangan junior untuk sekolahnya. Pihak sekolah melarang Demin ikut berparade karena ia mengenakan jilbab, dan jilbab tidak pantas dikenakan dengan seragam korps tentara cadangan dari sekolahnya.
"Saya mengatakan bahwa jilbab adalah sesuatu yang religius buat saya, dan saya tidak bisa melepasnya," kata Demin. Namun pihak sekolah tetap melarangnya ikut berparade jika tetap berjilbab sementara ia mengenakan seragam korps.
Yang membuat Demin syok, ia menerima kabar bahwa ia tidak boleh ikut berparade karena mengenakan jilbab, satu hari sebelum hari parade. Demin merasa ia diperlakukan diskriminatif di negaranya sendiri, apalagi Demin sudah berlatih selama seminggu penuh untuk persiapan parade itu.
"Ingin rasanya saya marah dan menangis, tapi saya tahan," ujar Demin.
Keluarga Demin akhirnya mengadukan kasus putrinya ke Council on American-Islamic Relations (CAIR). Organisasi muslim terbesar di AS itu lalu meminta pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf secara resmi pada Demin. CAIR menilai pihak sekolah tidak bijaksana dalam menetapkan kebijakannya.
"Siswa Yahudi boleh mengenakan yarmulke dengan seragam korps. Aturan yang dikenakan pada Demin menunjukkan merupakan aturan yang tidak bijak," kata pengacara dari CAIR, Gadeir Abbas.
Perishan Hussein--ibu Demin--mengatakan, putrinya merasa disisihkan hanya karena keyakinannya mengenakan jilbab. "Hal itu sangat mengganggu hatinya. Ia mengenakan jilbab setiap hari, bahkan ketika pihak sekolah mengajaknya ikut dalam program pelatihan itu," kata ibu Demin yang menilai larangan berjilbab dalam korps tentara cadangan junior itu sangat "tidak Amerika." (kw/oi)
http://muslimah.eramuslim.com/indexx.php?view=_seputarmuslimah-detail&id=8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar