Rabu, 26 Oktober 2011

Penyebar Kesesatan Bertugas Selesaikan Masalah Agama di Indonesia


Menyoroti Pengangkatan Nasaruddin Umar sebagai Wakil Menteri Agama

Mencuci kotoran pakai air tak bersih tentu saja justru tambah kotor. Demikian pula mempercayakan persoalan-persoalan agama di Indonesia agar dibantu untuk diselesaikan, namun yang diserahi tugas justru penyebar kesesatan, maka tak dapat diharap jadi benar.

Itulah yang terjadi di Indonesia dengan ditunjuknya Nasaruddin Umar menjadi Wakil Menteri Agama.

Nasaruddin mengaku, dirinya diminta oleh SBY untuk membantu menyelesakan persoalan-persoalan keagamaan yang belakangan sering terjadi.

Inilah beritanya..
***
Nasaruddin Umar Jadi Wakil Menteri Agama
Jakarta, - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar sebagai wakil Menteri Agama.
Nasaruddin sendiri mengaku dipanggil ke Istana dan menghadap Presiden saat dirinya tengah menjalankan tugas negara di Teheran dan AS.

"Baru separuh perjalanan kemudian saya dipanggil pulang. Saya diminta untuk membantu Presiden bersama menteri agama untuk selesaikan persoalan-persoalan keagamaan, tentram dan menjalankan agama," kata Nasaruddin, Minggu (15/10).

Diketahui, Nasaruddin bukanlah wajah baru di kalangan Istana, guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini sering menjadi penceramah dalam kegiatan keagamaan di Istana Negara.

Dikatakan Nasaruddin, dirinya juga diminta oleh SBY untuk membantu menyelesakan persoalan-persoalan keagamaan yang belakangan sering terjadi. [nr] Minggu, 16 Oktober 2011 19:10, Seruu.com ·

Nasaruddin Umar menyebarkan kemusyrikan bersama Anand Kreshna
Kritik dari masyarakat sudah mencuat. Karena memang Nasaruddin Umar termasuk penyebar kesesatan yang membahayakan bagi keimanan Ummat Islam. Berikut ini di antara kesesatan yang disebarkan Nasaruddin Umar bersama Anand Kreshna, orang kafir namun menulis buku menyoroti Al-Qur’an.

Berikut ini beberapa contoh kesesatan faham yang dipasarkan Anand Kreshna lewat buku-bukunya serta faham para pendukungnya yang memberi kata pengantar di buku itu. Kami kutip ungkapan Anand Kreshna ataupun pemberi kata pengantarnya, kemudian kami beri tanggapan, komentar, atau bahkan bantahan, agar para pembaca bisa membandingkan antara sesatnya faham mereka itu dan terangnya dalil yang berlawanan dengan mereka.

Buku Anand Kreshna berjudulSurah-Surah Terakhir Al-Quranul Karim bagi Orang Modern,sebuah apresiasi,terbitan PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Buku ini mengandung berbagai masalah yang mengaburkan aqidah Islam.Berikut ini beberapa masalah yang perlu dipersoalkan dalam buku itu:

Kutipan dari halaman XII :
Keseimbangan sifat-sifat maskulinitas dan feminitas Tuhan terungkap secara elegan di ketiga surah ini. (tulisanDr Nasaruddin Umar, MA, pembantu rektor IV IAIN Jakarta).

Tanggapan:Manusia tidak berhak memberikan sifat-sifat kepada Allah, dan hanya Allah lah yang berhak memberikan sifat-sifat-Nya. Karena, manusia sama sekali tidak punya pengetahuan tentang Allah, kecuali yang Allah khabarkan. Sedangkan Allah SWT telah menegaskan larangan mengikuti apa-apa yang kita tidak ada ilmu.

”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”(QS Al-Israa’/17:36).

Allah SWT juga berfirman, yang artinya:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri…”(QS Al-An’aam/6:59).

Lantas, dari mana Dr Nasruddin Umar MA bisa mengungkapkan sifat-sifat yang ia sebut sifat-sifat maskulinitas dan feminitas Tuhan, bahkan ia bisa menimbangnya sehingga dia nilai seimbang itu?

Kutipan dari halaman XII pula:
Ini membuktikan bahwa pemahaman Al-Qur’an bukan hanya hak prerogatif sekelompok umat Islam tetapi Al-Quran betul-betul sebagai rahmat bagi semua (rahmatan lil ‘alamin).(tulisan Dr Nasruddin).

Tanggapan:Bagaimana ini? Satu kasus, yaitu adanya orang non Muslim yang memahami Al-Qur’an semaunya (sebagaimana akan diungkap sebentar lagi, insya Allah) lalu dijadikan alat untuk mengabsahkan hak bagi siapa saja untuk memahami Islam, dengan dalihrahmatan lil’alamin. Sedangkan pemahaman ummat Islam sendiri terhadap Al-Qur’an pun tidak sah kecuali memenuhi syarat, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah. Kaidahnya yaitu di antaranya telah ditegaskan oleh Nabi SAW:
Barang siapa berkata mengenai Al-Qur’an dengan pendapatnya atau dengan apa-apa yang ia tidak tahu, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknnya di dalam neraka.”[1]

Dengan demikian, betapa beraninya doktor yang memegang jabatan di IAINJakartaitu memberikan hak keabsahan kepada orang non Muslim untuk memahami Al-Qur’an sebegitu saja.

Kutipan dari halaman XVII:
Buku ini akan mengajarkan dan menuntun pikiran dan tingkah laku manusia untuk dapat mengekspresikan dirinya sebagai “kebaikan”. (Dr Nasruddin Umar MA).

Tanggapan:Dalam buku ini, apa yang disebut “kebaikan” itu maksudnya adalah Tuhan. Jadi buku ini mengajarkan dan menuntun pembacanya untuk mengekspresikan dirinya sebagai Tuhan. Kenapa seorang doktor di IAIN memberi apresiasi atau semacam penghargaan terhadap buku yang menuntun pada kemusyrikan dan kesesatan seperti ini?

Kutipan dari halaman XVII:
Ketiga surah ini mengingatkan manusia akan fungsinya sebagai hamba (‘abid) dan sebagai representasi Tuhan di bumi (khalifatun fi al –ardh).

Sanggahan: Manusia bukanlah representasi atau wakil Tuhan, tetapi hamba Allah. Justru dalam do’a safar/ bepergian, Allah lah sebagaikhalifatuna,yang artinya pengganti atau wakil orang yang sedang bepergian.

Kutipan dari halaman XVIII:
Dalam buku ini Pak Anand Kreshna ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa bukan aspek mistisnya surah-surah ini yang perlu ditonjolkan, melainkan penghayatan maknanya yang begitu dalam dan komprehensif. (Dr Nasruddin Umar MA).

Sanggahan: Pujian itu sangat jauh dari kenyataan, isi buku Anand Kreshna ini sesat menyesatkan, dan kebohongan besar atas nama Nabi Muhammad SAW, karena Nabi disebut sebagai orang yang mengatakan: Aku adalah Ahmad tanpa mim”. Berarti,Akulah Ahad,IaYang maha Esa! Juga, “Aku adalah Arab tanpa ‘ain”. Berarti, Akulah Rabb –Ia Yang Maha mencipta, Maha Melindungi, Maha menguasai! (hal. 43).

Ini adalah ungkapan kemusyrikan, diatas-namakan Nabi Muhammad SAW.

Sumber: Buku Berjudul Tasawuf, Pluralisme, & Pemurtadan- Karya H Hartono Ahmad Jaiz –
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/penyebar-kesesatan-ditugasi-bantu-selesaikan-masalah-agama-di-indonesia.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar